Dalam hidup kita sering melihat makhluk hidup yang ada disekitar kita. Kita juga melihat makhluk hidup ketika kita ke kebun binatang, kebun raya, pedesaan, dan perkotaan baik hewan mau pun tumbuhan. Hewan seperti singa, jerapah, kuda, dan lain-lain. Tumbuhan seperti mangga, jati, mawar, dan lain-lain. Apakah teman-teman menyadari bahwa setiap individu memiliki ciri khas yang membedakan seperti pohon mangga ada yang buahnya besar seperti mangga gadung dan yang kecil seperti mangga manalagi?. Nah itulah yang akan dibahas dalam topik kali ini!!! 1. Keanekaragaman hayati; tingkat gen, jenis / spesies, dan ekosistem Fenomena seperti itu disebut keanekaragaman hayati. Jadi keanekaragaman hayati adalah variasi/Perbedaan karakteristik yang ada pada makhluk hidup baik organisme markoskopik (bisa dilihat dengan mata secara langsung) dan organisme mikroskopik (tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung, menggunakan alat seperti mikroskop atau lainnya). Keanekaragaman hayati te
Tahun 2019 sampai saat ini kita bersama-sama saling menjaga, mematuhi aturan pemerintah, memakan makanan bergizi akibat adanya Covid-19. Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang tubuh kita utamanya sistem pernapasan. Dan tahukah teman-teman bahwa materi virus kali ini berhubungan dengan Covid-19 dimana penyakit ini disebabkan oleh Corona virus. Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang materi virus. 1. Pengertian virus Virus memiliki 2 pengertian yang berbeda bisa sebagai makhluk hidup dan bisa sebagai benda mati. Virus dikatakan sebagai makhluk hidup karena memiliki asam nukleat (DNA/RNA) dan mampu bereproduksi. Virus dikatakan sebagai benda mati karena tidak memiliki sel dan organel sel, dapat dikristalkan, dan hanya dapat hidup di sel hidup lain. Dalam istilah lain virus dikatakan berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Hal itu mengingat bahwa virus sebagian besar menyebabkan merugian dan bersifat mematikan bagi inangnya. Dari pengertian-pengertian diatas bis
Pembicaraan tentang “ sebenarnya buat apa sekolah” seringkali terdengar di telinga kita. Pembicaraan itu sering dibahas mulai dari anak sekolah, para orang tua, dan berbagai lapisan sosial masyarakat. Lalu apa yang salah dengan “ Sebenarnya buat apa sekolah ”? Beberapa siswa dan orang tua menganggap bahwa sukses itu ketika mendapat pekerjaan yang layak, syukur” menjadi dokter, direktur, dan manager. Selain pekerjaan itu dianggap tidak sukses, dianggap tidak pintar, dan lain-lain yang memiliki stereotip yang buruk. Apakah memang demikian? Kenapa bisa terjadi patokan seperti itu? Apakah itu salah? Apakah itu berlebihan? Ditambah lagi zaman saat ini kita hidup yaitu zaman modern abad 21 dimana bukan lagi zaman ijazah yang paling penting. Kita melihat bahwa lulusan SMA, atau hanya SD pun bisa mencapai kesuksesan seperti lulusan sarjana bahkan diatasnya. Kita tahu bahwa selain ijazah, keterampilan yang sesuai dengan zaman inilah yang juga penting. Bermunculannya media sosial
Komentar
Posting Komentar