Keanekaragaman Hayati: Tingkat gen, spesies, dan ekosistem, Klasifikasi makhluk hidup, Faktor-faktor yang memos taruna keanekaragaman hayati, Pola sebaran, Upaya pelestarian, Tipe ekosistem

     Dalam hidup kita sering melihat makhluk hidup yang ada disekitar kita. Kita juga melihat makhluk hidup ketika kita ke kebun binatang, kebun raya, pedesaan, dan perkotaan baik hewan mau pun tumbuhan. Hewan seperti singa, jerapah, kuda, dan lain-lain. Tumbuhan seperti mangga, jati, mawar, dan lain-lain. Apakah teman-teman menyadari bahwa setiap individu memiliki ciri khas yang membedakan seperti pohon mangga ada yang buahnya besar seperti mangga gadung dan yang kecil seperti mangga manalagi?.

Nah itulah yang akan dibahas dalam topik kali ini!!!

1. Keanekaragaman hayati; tingkat gen, jenis / spesies, dan ekosistem 

     Fenomena seperti itu disebut keanekaragaman hayati. Jadi keanekaragaman hayati adalah variasi/Perbedaan karakteristik yang ada pada makhluk hidup baik organisme markoskopik (bisa dilihat dengan mata secara langsung) dan organisme mikroskopik (tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung, menggunakan alat seperti mikroskop atau lainnya).

     Keanekaragaman hayati terdiri dari 3 tingkatan yaitu keanekaragaman tingkat gen, jenis (spesies), dan ekosistem. 

  • Keanekaragaman tingkat gen 
Keanekaragaman tingkat gen merupakan variasi/perbedaan karakteristik pada gennya (ras/varietas berbeda) namun pada spesies yang sama.

Contoh pada hewan:
Kucing kampung memiliki Nama ilmiah Felis silvestris.
Kucing kampung tersebut ada yang memiliki warna full hitam, oranye campur putih. Kucing kampung tersebut memiliki warna yang berbeda-beda antara satu kucing dengan kucing lainnya.

Contoh pada tumbuhan:
Pohon mangga memiliki berbagai varietas dengan spesies yang sama seperti ada varietas mangga gadung, manalagi, dan lain-lain 
  • Keanekaragaman tingkat jenis / spesies 
Keanekaragaman tingkat spesies adalah variasi/perbedaan karakteristik pada spesiesnya, juga bisa pada tingkat genus nya, namun memiliki famili yang sama. Perbedaan dengan keanekaragaman gen adalah spesiesnya.

Contoh pada hewan:
Terdapat beberapa hewan dengan spesies yang berbeda 
Macan tutul (Panthera pardus)
Harimau (Panthera tigris)
Singa (Panthera leo)

Contoh pada tumbuhan:
Famili jeruk memiliki berbagai genus/jenis yang berbeda seperti jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk bali (Citrus maxima), dan jeruk manis (Citrus nobilis).
  • Keanekaragaman tingkat ekosistem 
Keanekaragaman berbagai makhluk hidup dengan adanya interaksi dengan lingkungannya.

Contoh pada hewan:
Dalam sebuah ekosistem danau terdapat berbagai macam ikan, arthropoda, dan lain-lain yang menjadikan tempat hidup tersebut sebagai habitat hidupnya.

Contoh pada tumbuhan:
Dalam sebuah ekosistem hutan terdapat berbagai macam tingkatan tumbuhan ada pohon mangga, jambu, durian, dan lain-lain dimana ekosistem hutan tersebut adalah habitatnya.

2. Klasifikasi makhluk hidup 

  Sistem klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi 4: klasifikasi alami, buatan (artifisial), filogenik, dan modern.

  • Klasifikasi alami 
Klasifikasi alami menggunakan persamaan dan perbedaan dari morfologi. Penekanan pada klasifikasi alami adalah morfologinya. Klasifikasi alami sesuai dengan kehendak alam tanpa manusia yang memanipulasi perbedaan dan persamaannya. Contohnya klasifikasiberdasarkan jumlah kaki yang memang secara alami jumlah kaki hewan tidak dapat dimanipulasi.
  • Klasifikasi buatan
Klasifikasi buatan didasarkan pada persamaan dan perbedaan yang dibuat oleh manusia sebagai tujuan praktis seperti klasifikasi berdasarkan kegunaan sebagai obat”an, sebagai bahan pangan, tempat habitat dan lain-lain. Tokoh terkenalnya yaitu Carolis linnaeus.
  • Klasifikasi filogeni 
Klasifikasi filogeni didasarkan pada hubungan kekerabatan makhluk hidup terdiri dari jauh dekatnya persamaan atau perbedaan karakteristik. Hubungan kekerabatan didasarkan pada morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku. Sistem klasifikasi ini umumnya menggunakan pohon filogeni untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
  • Klasifikasi modern 
Klasifikasi modern menggunakan persamaan dan perbedaan ciri anatomi, fisiologi, biokimia, genetik, molekuler. Pada intinya sistem klasifikasi modern menggunakan alat” modern.

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati 

  • Eksploitasi
Eksploitasi atau pengambilan makhluk hidup menjadi ancaman menurunnya keanekaragaman makhluk hidup apa bila dalam pengambilan atau penangkapan terjadi melebihi batas. 
  • Pencemaran lingkungan 
Pencemaran yang terjadi baik pencemaran air, tanah, dan udara dapat menyebabkan kelainan bahkan kematian pada makhluk hidup. Contohnya air sungai yang tercemar limbah pabrik mengakibatkan keracunan pada organisme yang minum air sungai tersebut.
  • Adanya predator
Predator yang memangsa hewan juga bisa menjadi ancaman apabila jumlah predator lebih besar dari pada mangsanya sehingga populasi makhluk hidup yang berperan sebagai mangsa bisa mengalami penurunan keanekaragaman.
  • Hilangnya tempat tinggal
Pembakaran hutan sebagai ladang atau tempat tinggal, pembangunan pabrik dan perubahan lingkungan habitat tempat tinggal makhluk hidup dapat mengurangi tingkat keanekaragaman makhluk hidup.

3. Pola sebaran keanekaragaman hayati 

Penyebaran Flora (tumbuhan)

      Penyebaran flora di Indonesia menurut Van Welzen dan Silk dibagi menjadi 3 yaitu flora dataran sunda, daerah tengah, dan dataran sahul.
  • Flora dataran sunda 
Berada di daerah indonesia bagian barat meliputi sumatra, jawa, kalimantan dan daerah pulau sekitarnya. 
Contohnya:
Keruing (Dipterocarpus applanatus)
Kantong semar (Nepenthes gymnamphora)
Meranti 
Nangka
Rotan
Kemuning
  • Flora dataran tengah 
Berada di Indonesia bagian tengah
Contohnya:
Leda (Eucalyptus deglupta)
Casuarina 
Acacia 
Corypha 
Borassus 
Themeda 
Cengkeh 
Eboni / kayu besi 
  • Flora dataran sahul 
Berada di Indonesia bagian timur meliputi papua, Maluku dan pulau sekitarnya.
Contohnya:
Sagu (Metroxylon sagu)
Pala (Myristica fragrans)
Matoa 
Eben 
Nipah 
Merbau 
Pohon besi 
Kenari hitam 

Penyebaran Fauna (Hewan)

    Penyebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu ripe orientalis, peralihan, dan australis.
  • Orientalis 
Fauna yang berada di Indonesia bagian barat. Ciri-ciri fauna tile orientalis adalah: berukuran besar, banyak primata yang bermacam-macam.
Contohnya: 
Orang utan, harimau sumatra, badak jawa, beruang madu, gajah sumatra, jalak bali, merak, macan tutul, banteng, dan lain-lain.
  • Peralihan 
Fauna ini berada di Indonesia bagian tengah. Ciri-cirinya adalah percampuran antara fauna tipe orientalis dan australis.
Contohnya:
Komodo, babirusa, anoa, soa-soa, kakatua putih, maleo, rangkong, kuskus, duyung, dan lain-lain.
  • Australis 
Fauna ini berada di daerah Indonesia bagian barat. Ciri-cirinya adalah ada yang berkantong, burung memiliki warna yang beragam. 
Contohnya: 
Walabi, kanguru, cendrawasih, buaya irian, kasturi raja,kasuari gelambir ganda, kakatua raja, dan lain-lain.

      Selain persebaran fauna di Indonesia, di dunia, persebaran fauna dibedakan menjadi paleartik, neartik, ethiopian, orientalis, australis, dan neotropik.
  • Paleartik 
Meliputi daerah eropa, asia utara dan afrika utara.
Contohnya: 
panda, kambing, sapi, bison dan beruang kutub.
  • Neartik
Meliputi daerah amerika utara, greenland, dan mexico.
Contohnya:
 beruang grizzly dan kalkun.
  • Neotropik
Meliputi daerah amerika selatan, amerika tengah, dan mexico.
Contohnya: 
Anaconda, piranha, dan belut listrik.
  • Ethiopian 
Meliputi daerah afrika bagian selatan dan asia barat daya.
Contohnya:
Zebra, jerapah, singa, dan hiena.
  • Australis 
Meliputi daerah australia, selandia baru, papua, dan maluku.
Contohnya:
Kanguru dan walabi
  • Orientalis
Meliputi daerah asia tenggara, india, srilangka, dan cina bagian selatan.
Contohnya:
Gajah sumatra, harimau, dan beruang madu.

4. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati

     Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dibagi menjadi 2: yaitu pelestarian in situ dan eksitu. Pelestarian in situ merupakan pelestarian pelestarian didalam habitat aslinya seperti suaka margasatwa, taman nasional, dan taman hutan raya. Pelestarian ek situ adalah pelestarian diluar habitat aslinya seperti kebun binatang dan kebun raya.

  • Suaka margasatwa 
Digunakan untuk melestarikan dan mengembangbiakkan hewan yang endemik dan terancam. Wilayahnya cenderung tidak terlalu luas seperti taman nasional dan cagar alam.
Contohnya:
Suaka margasatwa ujung kulon.
  • Taman nasional 
Digunakan untuk pelestarian alam yang didalamnya terdapat berbagai hewan dan tumbuhan serta ekosistemnya.
Contohnya:
Taman nasional way kambas.
  • Cagar alam
Digunakan untuk pelestarian alam yang memiliki kekhasan yang terdiri dari hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Contohnya:
Cagar alam anak krakatau.
  • Hutan lindung  
Digunakan sebagai hutan pengatur irigasi, jantung negara, pencegah erosi, dan hal” lain yang buruk.
Contohnya:
Hutan lindung alas kethu di wonogiri.

5. Tipe ekosistem 

Ekosistem dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem air dan darat.

1. Ekosistem air 

Ekosistem air terbagi menjadi ekosistem air tawar dan air laut. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri salinitas rendah, penetrasi cahaya kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca. Contohnya danau dan rawa yang memiliki tipe air lentik (tenang) dan sungai memiliki tipe air lotik (mengalir). Sedangkan ekosistem air laut memiliki berbagai macam ekosistem. Ciri-ciri ekosistem air laut adalah salinitas tinggi, arus air dipengaruhi densitas, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, tidak dipengaruhi iklim dan cuaca, memiliki variasi perbedaan suhu pada bagian permukaan dan dasar.
  • Ekosistem air laut dalam
Ekosistem ini memiliki makhluk hidup yang bertindak sebagai predator dan beberapa memiliki fosfor pada penutup kulitnya sehingga tampak bercahaya. Ekosistem ini minim cahaya karena berada dikedalaman laut yang dalam. 
  • Ekosistem estuari 
Ekosistem ini perpaduan antara air tawar dan asin atau air di ekosistem ini payau. Terdiri dari Padang lamun dan hutan mangrove. Padang lamun memiliki dan ditumbuhi seagrass yang memiliki bentuk seperti rumput. Hewan di ekosistem ini adalah duyung, udang, penyu, dan bulu babi. Sedangkan mangrove memiliki tumbuhan yang mempunya akar napas seperti bogem, kayu api, dan bakau. Tumbuhan bakau memiliki biji buah vivipar (sudah berkecambah dan berakar panjang saat masih didalambuah). Hewan yang hidup di ekosistem ini adalah buaya, biawak, udang, dan kepiting.
  • Ekosistem terumbu karang 
Ekosistem ini memiliki ciri khas banyak terumbu karang didasarnya. Air lautnya dangkal dan jernih. Makhluk hidup di daerah ini adalah coelenterata, porifera, udang, bintang laut, dan ikan.
  • Ekosistem pantai batu 
Ekosistem ini berada dipinggir pantai. Organisme di ekosistem ini adalah siput laut, kepiting, burung, dan ganggang.
  • Ekosistem pantai pasir 
Ekosistem pantai pasir berada dipesisir pantai. Pada tumbuhannya membentuk formasi pes caprae yang berisi tanaman berbatang lunak seperti Ipomea pescaprae, spinifex sp., vigna marina dan formasi barringtonia yang berbatang pohon dan perdu seperti Barringtonia asiatica, hernandia, erythrina, hibiscus dan terminalia 

2. Ekosistem darat 

Ekosistem darat meliputi area yang luas membentuk bioma. Tipe Bioma ada beberapa macam yaitu sebagai berikut:
  • Hutan hujan tropis 
Hutan hujan tropis memiliki ciri” :
-Curah hujan tinggi berkisar 200-450 cm/tahun.
-Keanekaragaman hayati tinggi.
-Matahari bersinar sepanjang tahun.
-Tumbuhannya ada yang berbentuk pohon yang memiliki kanopi diatasnya, liana seperti rotan, dan ada yang berbentuk semak.
-hewan: tupai, macan tutul, harimau, dan lain”.
-tumbuhan: rotan, anggrek, dan lain”.

  • Hutan gugur (deciduous)
Hutan gugur memiliki ciri:
- 4 musim yaitu panas, semi, dingin, dan gugur.
-curah hujan 75-100 cm/tahun.
-tumbuhan: oak, maple, beech, elm.
-hewan: kelalawar, hamster, dan hewan pengerat lainnya.
  • Sabana 
Sabana memiliki ciri-ciri:
-curah hujan 90-150 cm/tahun.
- terdapat formasi tumbuhan kecil seperti rumput dan pohon.
-tumbuhan: Eucalyptus, acacia, Corypha utan (gebang).
-hewan: kijang, rusa, dan jerapah.
  • Padang rumput 
Padang rumput memiliki ciri-ciri:
-curah hujan 25-50 cm/tahun.
-didominasi rumput.
-tumbuhan: berbagai jenis rumput.
-hewan: ular, tikus, dan serigala.
  • Padang pasir 
Padang pasir memiliki ciri-ciri:
-curah hujan rendah.
-evaporasi tinggi.
-iklim di siang hari panas bisa 60 C, malam dingin bisa sampai 0 C.
- kelembaban udara rendah.
-hewan: kanguru, kadal gurun, ular, dan kalajengking.
-tumbuhan: kurma dan tumbuhan xerofit seperti kaktus.
  • Taiga 
Taiga memiliki ciri-ciri:
-beriklim dingin.
-matahari bersinar hanya 3 bulan sementara 9 bulan selanjutnya adalah musim dingin.
-tumbuhan: memiliki ciri berdaun jarum seperti spuce, cemara, juniper, elder, dan birch.
-hewan: serigala, lynx, dan beruang.
  • Tundra 
Tundra memiliki ciri-ciri:
-Bioma paling dingin.
-matahari bersinar hanya sekitar 3 bulan, 9 bulan berikutnya adalah musim dingin.
-tumbuhan: lichen dan spagnum.
-hewan: caribou, muscox, rubah, dan pinguin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Virus: Pengertian, Ciri-ciri, Cara hidup dan Reproduksi, Klasifikasi, Peranan, Pencegahan dan Pengobatan infeksi, Pembiakan, Viroid dan Prion

Sebenarnya buat apa sekolah? Kenapa banyak yang nganggur lulusan SMA dan Sarjana?